1. Teladan dalam Menjalin Hubungan Baik
- Menepati Janji
Semasa hidup, Rasulullah dikenal sebagai orang yang
jujur, amanah, dan dapat dipercaya. Mereka yang mengingkari janji termasuk
golongan orang munafik.
- Bermuka Manis
Para Sahabat melukiskan wajah Rasulullah dengan indah,
sehingga orang lain senang memandang wajah beliau. Salah satu sebabnya adalah
Rasulullah selalu berusaha bermuka manis di hadapan saudaranya.
- Menghormati Tamu
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya”. Muliakan tamu dengan
menemani berbincang, menyajikan makanan terbaik, serta menunjukkan sikap yang
baik. Kepada tamu yang datang ke rumah, lakukan hal-hal yang dapat membuatnya
merasa menjadi orang yang mulia dan terhormat.
- Menyambung Silaturahim
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia menyambung silaturahim” (HR. Bukhari dan
Muslim).
2. Teladan dalam Bertingkah Laku
Lembut
Rasulullah selalu menunjukkan kasih sayang kepada
orang lain. Tak bisa dipercaya jika watak keras, kasar, dan kejam ada pada diri
Rasulullah. Bukan hanya kepada kaum muslimin, sikap lembut Rasulullah juga
ditunjukkan kepada orang-orang kafir, orang Arab Badui, hingga musuhnya. Kelembutan
Rasulullah tampak pada beberapa kisah yang diriwayatkan para Sahabat.
3. Teladan dalam Beribadah
Sebagai utusan Allah, semangat ibadah Nabi
Muhammad SAW tidak perlu diragukan. Keimanan yang kuat membuat beliau menjadi
teladan dalam hal ibadah kepada Allah.
Aisyah menceritakan tentang semangat ibadah
beliau. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Aisyah menyaksikan Rasulullah melakukan
shalat hingga kedua kakinya bengkak. Melihat hal tersebut, Aisyah bertanya,
“Wahai Rasulullah, apa yang engkau perbuat? Sedangkan dosamu yang telah lalu
dan yang akan datang telah diampuni.
Mendengar pertanyaan dari istri beliau,
Rasulullah menjawab, “Wahai Aisyah, bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang
banyak bersyukur?”.
Berbicara tentang diri Rasul yang menjadi suri
tauladan dan role model, telah dijelaskan pula dalam dua ayat berikut:
لَقَدْ كَانَ
لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].
وَإِنَّكَ
لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya Rasulullah SAW benar-benar berbudi pekerti yang agung.” [Q.S. Al-Qalam: 4].
TUGAS
:
Salinlah arti QS. Al-Ahzaab: 21 dan Q.S. Al-Qalam:
4 di atas dengan menggunakan Bahasa Jawa Krama!
1.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].
Bahasa Jawanya
= ...........
2. “Dan sesungguhnya Rasulullah SAW
benar-benar berbudi pekerti yang agung.” [Q.S. Al-Qalam: 4].
Bahasa Jawanya = ...........
0 komentar:
Posting Komentar