MATERI KISAH KETELADANAN NABI MUHAMMAD SAW KELAS 8 (ADA TUGAS)

Rabu, 13 Mei 2020


1. Teladan dalam Menjalin Hubungan Baik
  • Menepati Janji 
Semasa hidup, Rasulullah dikenal sebagai orang yang jujur, amanah, dan dapat dipercaya. Mereka yang mengingkari janji termasuk golongan orang munafik.
  • Bermuka Manis 
Para Sahabat melukiskan wajah Rasulullah dengan indah, sehingga orang lain senang memandang wajah beliau. Salah satu sebabnya adalah Rasulullah selalu berusaha bermuka manis di hadapan saudaranya.
  • Menghormati Tamu 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya”. Muliakan tamu dengan menemani berbincang, menyajikan makanan terbaik, serta menunjukkan sikap yang baik. Kepada tamu yang datang ke rumah, lakukan hal-hal yang dapat membuatnya merasa menjadi orang yang mulia dan terhormat. 
  • Menyambung Silaturahim 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia menyambung silaturahim” (HR. Bukhari dan Muslim). 

2. Teladan dalam Bertingkah Laku Lembut
Rasulullah selalu menunjukkan kasih sayang kepada orang lain. Tak bisa dipercaya jika watak keras, kasar, dan kejam ada pada diri Rasulullah. Bukan hanya kepada kaum muslimin, sikap lembut Rasulullah juga ditunjukkan kepada orang-orang kafir, orang Arab Badui, hingga musuhnya. Kelembutan Rasulullah tampak pada beberapa kisah yang diriwayatkan para Sahabat. 

 

3. Teladan dalam Beribadah

Sebagai utusan Allah, semangat ibadah Nabi Muhammad SAW tidak perlu diragukan. Keimanan yang kuat membuat beliau menjadi teladan dalam hal ibadah kepada Allah. 
Aisyah menceritakan tentang semangat ibadah beliau. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Aisyah menyaksikan Rasulullah melakukan shalat hingga kedua kakinya bengkak. Melihat hal tersebut, Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang engkau perbuat? Sedangkan dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni.
Mendengar pertanyaan dari istri beliau, Rasulullah menjawab, “Wahai Aisyah, bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?”. 

Berbicara tentang diri Rasul yang menjadi suri tauladan dan role model, telah dijelaskan pula dalam dua ayat berikut:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya Rasulullah SAW benar-benar berbudi pekerti yang agung.” [Q.S. Al-Qalam: 4].


TUGAS :
Salinlah arti QS. Al-Ahzaab: 21 dan Q.S. Al-Qalam: 4 di atas dengan menggunakan Bahasa Jawa Krama!
1.      “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].
Bahasa Jawanya = ...........

2.      “Dan sesungguhnya Rasulullah SAW benar-benar berbudi pekerti yang agung.” [Q.S. Al-Qalam: 4].
Bahasa Jawanya = ...........


0 komentar:

Posting Komentar