SINAU BASA JAWI LUMANTAR AGAMI

Jumat, 15 Mei 2020


Menapa kemawon suri tauladhan Kanjeng Nabi Muhammad SAW?
Menika andharanipun, diwaos nggih para siswa.
1.      Tansah netepi janji.
Nalika gesang menika, Rasulullah SAW kawentar minangka tiyang ingkang jujur, amanah, saha saged dipunpitados.
2.      Pasuryanipun ketingal manis.
Rasulullah SAW tansah mesem saha pasuryanipun ketingal manis, pramila para sahabat remen sanget ningali Rasulullah SAW.
3.      Tansah ngurmati tiyang ingkang mertamu.
Rasulullah SAW menika tansah mulyakaken dhayohipun, wiwit saking nyamektakaken dhaharan ingkang eca, ngajak wawan pangandikan, ugi ndherekaken nalika dhayohipun badhe kondur.
4.      Njagi silaturahim.
Rasulullah SAW menika boten remen padudon mila panjenenganipun estu estu njagi silaturahim kaliyan tangga tepalihipun.
5.      Tumindakipun tansah sareh lan ngatos-atos.
Menapa kemawon ingkang dipuntindakaken Rasulullah SAW menika saged dados patuladhan utaminipun kangge umat muslim.
6.      Tansah nuhoni menapa ingkang dados dhawuhipun Gusti Allah.
Rasulullah SAW minangka utusan kangge para jalma menika rina lan wengi tansah ngibadah marang Gusti Allah. Pramila panjenenganipun dados suri tauladhan ingkang sae.

MATERI KISAH KETELADANAN NABI MUHAMMAD SAW KELAS 8 (ADA TUGAS)

Rabu, 13 Mei 2020


1. Teladan dalam Menjalin Hubungan Baik
  • Menepati Janji 
Semasa hidup, Rasulullah dikenal sebagai orang yang jujur, amanah, dan dapat dipercaya. Mereka yang mengingkari janji termasuk golongan orang munafik.
  • Bermuka Manis 
Para Sahabat melukiskan wajah Rasulullah dengan indah, sehingga orang lain senang memandang wajah beliau. Salah satu sebabnya adalah Rasulullah selalu berusaha bermuka manis di hadapan saudaranya.
  • Menghormati Tamu 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya”. Muliakan tamu dengan menemani berbincang, menyajikan makanan terbaik, serta menunjukkan sikap yang baik. Kepada tamu yang datang ke rumah, lakukan hal-hal yang dapat membuatnya merasa menjadi orang yang mulia dan terhormat. 
  • Menyambung Silaturahim 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia menyambung silaturahim” (HR. Bukhari dan Muslim). 

2. Teladan dalam Bertingkah Laku Lembut
Rasulullah selalu menunjukkan kasih sayang kepada orang lain. Tak bisa dipercaya jika watak keras, kasar, dan kejam ada pada diri Rasulullah. Bukan hanya kepada kaum muslimin, sikap lembut Rasulullah juga ditunjukkan kepada orang-orang kafir, orang Arab Badui, hingga musuhnya. Kelembutan Rasulullah tampak pada beberapa kisah yang diriwayatkan para Sahabat. 

 

3. Teladan dalam Beribadah

Sebagai utusan Allah, semangat ibadah Nabi Muhammad SAW tidak perlu diragukan. Keimanan yang kuat membuat beliau menjadi teladan dalam hal ibadah kepada Allah. 
Aisyah menceritakan tentang semangat ibadah beliau. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Aisyah menyaksikan Rasulullah melakukan shalat hingga kedua kakinya bengkak. Melihat hal tersebut, Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang engkau perbuat? Sedangkan dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni.
Mendengar pertanyaan dari istri beliau, Rasulullah menjawab, “Wahai Aisyah, bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?”. 

Berbicara tentang diri Rasul yang menjadi suri tauladan dan role model, telah dijelaskan pula dalam dua ayat berikut:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya Rasulullah SAW benar-benar berbudi pekerti yang agung.” [Q.S. Al-Qalam: 4].


TUGAS :
Salinlah arti QS. Al-Ahzaab: 21 dan Q.S. Al-Qalam: 4 di atas dengan menggunakan Bahasa Jawa Krama!
1.      “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].
Bahasa Jawanya = ...........

2.      “Dan sesungguhnya Rasulullah SAW benar-benar berbudi pekerti yang agung.” [Q.S. Al-Qalam: 4].
Bahasa Jawanya = ...........


MACAM-MACAM PUASA WAJIB

Rabu, 29 April 2020

Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan, apabila ada umat muslim yang tidak melaksanakannya maka akan mendapatkan dosa.
Berikut ini adalah macam-macam puasa wajib:


1.      Puasa Ramadhan
Ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan bagian dari lima rukun Islam yang diwajibkan Allah SWT pada tahun kedua Hijriyah. Dalam sejarahnya, ibadah puasa ini bukan sesuatu ketentuan yang ditemukan dalam ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tetapi ibadah ini diwajibkan pula pada zaman nabi-nabi Allah sebelum Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang ada dalam al-Qur’an al-Baqarah: 183
ياايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. [QS. Al-Baqarah: 183]

2.      Puasa Qodho
Puasa Qodho’ yaitu puasa yang wajib dikerjakan untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkannya karena udzur, sakit, atau berpergian sebanyak hari yang ditinggalkannya. Singkatnya Puasa Qodho ini disebut sebagai puasa pengganti ketika kita tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan. Puasa ini dapat dilaksanakan pada bulan-bulan setelah bulan Ramadhan.  
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [QS. Al-Baqoroh: 184]

3.      Puasa Kafarot
Puasa Kafarot yaitu puasa yang wajib dilakukan untuk menebus dosa akibat melakukan  perbuatan tertentu seperti contoh di bawah ini:
  • Melanggar Sumpah
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الْأَيْمَانَ ۖ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ ۖ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ۚ ذَٰلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ ۚ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).” [QS. Al-Maidah: 89]
  • Pembunuhan
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَأً ۚ وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ إِلَّا أَنْ يَصَّدَّقُوا ۚ فَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ لَكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ ۖ وَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ ۖ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [QS. An-Nisa’: 92]
            Jadi apabila kita berbuat kesalahan baik secara sengaja maupun tidak sengaja seperti melanggar sumpah atau melaksanakan tindakan kriminal kita wajib menggantinya dengan melaksanakan puasa kafarot.

4.      Puasa Nadzar
Puasa Nadzar yaitu puasa wajib yang dilakukan oleh orang yang bernadzar puasa sebanyak hari yang dinadzarkan. Rusulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang bernadzar menjalankan puasa, maka nadzar itu harus dipenuhinya” [HR Bukhori]
Sebagai contohnya kamu berniat nadzar “jika saya diterima sebagai mahasiswa di Universitas terbaik di Indonesia, saya akan berpuasa selama tujuh (7) hari berturut-turut”. Maka jika apa yang kamu inginkan itu terwujud, kamu wajib melaksanakan puasa tersebut sesuai dengan jumlah hari yang kamu nadzarkan. Jika tidak maka kamu akan mendapatkan dosa.  


TUGAS : Baca dan pahami baik-baik materi tersebut, kemudian ringkaslah materi di atas ke dalam buku tulismu. Ringkasan akan dicek setelah masuk sekolah, jadi tidak perlu laporan kepada guru mapel. BELAJARLAH JUJUR ya, Nak. Semangat anak-anak sholih dan sholihah. Jaga terus sholat, puasa, dan ibadah sunah mu lainnya ya. Semoga berkah aamiin.

MATERI KELAS 8 PART 2 SANDHANGAN WYANJANA DAN AKSARA KHUSUS

Minggu, 29 Maret 2020

LANJUTAN MATERI MINGGU LALU :







Silahkan materi di atas dicatat pada buku tulis Bahasa Jawa.
SOAL LATIHAN akan ibu ujikan di GESCHOOL.
SELAMAT BELAJAR, NAK :)

MATERI KELAS 7 PART 2: AKSARA JAWA NGLEGENA LAN SANDHANGAN

Kamis, 26 Maret 2020

A.  AKSARA CARAKAN/NGLEGENA
Aksara carakan utawa nglegena yaiku aksara sing durung nganggo sandhangan. Carane maca kanthi swara “a”, contone ing tembung “ana”, “sapa”, “lunga”.

(Aksara carakan atau nglegena adalah aksara yang belum menggunakan sandhangan. Cara membacanya dengan suara vokal “a”, contohnya pada kata “ana”, “sapa”, “lunga”.)

























         B. SANDHANGAN AKSARA JAWA
1.      Sandhangan Swara/Vokal

2.      Sandhangan Sigeg/Panyigeg
       

TUTORIAL CARA MENGHAFAL AKSARA NGLEGENA
Silahkan klik link di bawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=5VMtu4Iw0eY


TUGAS KELAS 7 :
1.      Salin materi ing dhuwur neng buku catetan basa Jawamu! (Salinlah materi di atas ke dalam buku catatan Bahasa Jawamu!)
2.      Tembung-tembung ing ngisor iki tulisen nganggo Aksara Jawa :
(Tulislah kata-kata di bawah ini dengan menggunakan Aksara Jawa)
a.      Kucing =
b.      Pasar =
c.       Saré =
d.      Sêga =
e.       Layah =
f.       Bawang =
g.      Soto =
h.      Lawuh=
i.        Apêm =
j.        Bapak =

Tugas dikerjakan di buku tulis bahasa Jawa, setelah selesai silahkan difoto hasil jawabanmu dan catatanmu lalu dikirim ke WA Bu Vita di nomor 088215786346. (Untuk memudahkan koreksi, jangan dikirim ke nomor yang biasanya karena takut tidak terbaca/tenggelam)