Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan, apabila ada umat muslim yang tidak melaksanakannya maka akan mendapatkan dosa.
Berikut ini adalah macam-macam puasa wajib:
1. Puasa
Ramadhan
Ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan bagian
dari lima rukun Islam yang diwajibkan Allah SWT pada tahun kedua Hijriyah.
Dalam sejarahnya, ibadah puasa ini bukan sesuatu ketentuan yang ditemukan dalam
ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tetapi ibadah ini diwajibkan
pula pada zaman nabi-nabi Allah sebelum Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang ada
dalam al-Qur’an al-Baqarah: 183
ياايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما
كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
“Wahai
orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. [QS. Al-Baqarah:
183]
2. Puasa
Qodho
Puasa Qodho’ yaitu puasa yang wajib dikerjakan untuk
mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkannya karena udzur, sakit, atau
berpergian sebanyak hari yang ditinggalkannya. Singkatnya Puasa Qodho ini
disebut sebagai puasa pengganti ketika kita tidak bisa menjalankan puasa
Ramadhan. Puasa ini dapat dilaksanakan pada bulan-bulan setelah bulan Ramadhan.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ
مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى
الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا
فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu
pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang
miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.” [QS. Al-Baqoroh: 184]
3.
Puasa Kafarot
Puasa Kafarot yaitu puasa yang wajib dilakukan untuk
menebus dosa akibat melakukan perbuatan tertentu seperti contoh di bawah
ini:
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي
أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الْأَيْمَانَ ۖ
فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ
أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ ۖ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ
فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ۚ ذَٰلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا
حَلَفْتُمْ ۚ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ
آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu
yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah
memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan
kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang
budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya
puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila
kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah
menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).” [QS. Al-Maidah: 89]
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا
خَطَأً ۚ وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ
وَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ إِلَّا أَنْ يَصَّدَّقُوا ۚ فَإِنْ كَانَ
مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ لَكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ ۖ
وَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ
إِلَىٰ أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ ۖ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ
شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا
حَكِيمًا
“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang
mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa
membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang
hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada
keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)
bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai)
antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang
diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya
yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si
pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada
Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [QS. An-Nisa’: 92]
Jadi apabila
kita berbuat kesalahan baik secara sengaja maupun tidak sengaja seperti
melanggar sumpah atau melaksanakan tindakan kriminal kita wajib menggantinya dengan
melaksanakan puasa kafarot.
4.
Puasa Nadzar
Puasa Nadzar yaitu puasa wajib yang dilakukan oleh
orang yang bernadzar puasa sebanyak hari yang dinadzarkan. Rusulullah SAW
bersabda: “Apabila seseorang bernadzar menjalankan puasa, maka nadzar itu
harus dipenuhinya” [HR Bukhori]
Sebagai contohnya kamu berniat nadzar “jika saya diterima sebagai mahasiswa di
Universitas terbaik di Indonesia, saya akan berpuasa selama tujuh (7) hari
berturut-turut”. Maka jika apa yang kamu inginkan itu terwujud, kamu wajib
melaksanakan puasa tersebut sesuai dengan jumlah hari yang kamu nadzarkan. Jika
tidak maka kamu akan mendapatkan dosa.
TUGAS : Baca dan pahami baik-baik materi tersebut, kemudian ringkaslah materi di atas ke dalam buku tulismu. Ringkasan akan dicek setelah masuk sekolah, jadi tidak perlu laporan kepada guru mapel. BELAJARLAH JUJUR ya, Nak. Semangat anak-anak sholih dan sholihah. Jaga terus sholat, puasa, dan ibadah sunah mu lainnya ya. Semoga berkah aamiin.